Selasa, 11 Juni 2013

SAWIT


Gapki Kooordinasikan Anggotanya Bantu Padamkan Kebakaran Hutan

                                                                                                                      greenpeace.org

Ocha Witnesteka MP 

Jakarta, AGROFARM - Gabungan Asosiasi Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) merasa prihatin dengan penanggulangan kebakaran hutan yang terjadi di wilayah Riau belakangan ini. Pasalnya, pemadaman yang dilakukan oleh pihak pemerintah daerah terkait pemadaman dirasa sangatlah lamban. Ini membuat GAPKI berinisiatif turun tangan ikut membantu dalam kegiatan pemadaman. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal GAPKI, Joko Spriyono.

“Kami GAPKI prihatin melihat kebakaran hutan dan kami akan membuat sesuatu. Karena perkembangan pemadaman yang lamban, membuat kami tergerak untuk berkoordinasi dengan semua perusahaan perkebunan guna mengerahkan alat-alat pemadam kebakaran demi memadamkan api,” ucap Joko yang ditemui di kantor GAPKI (25/6).

Dalam membantu memadamkan kebakaran hutan tersebut, Joko menerangkan bahwa GAPKI mengerahkan armada pemadamnya yang berada di kawasan perkebunan. Total ada 26 unit yang di tempatkan pada 6 wilayah kabupaten yaitu Rokan Hulu, Rokan Hilir, Indragiri Hulu, Siak, dan Kampar.

“Sampai tadi malam hari Senin, 24 Juni 2013 ada 20 unit. Pagi tadi ada tambahan lagi 6 unit di Rokan Hilir yang awalnya 3. Jadi total 9 unit di Rokan Hilir. 5 unit di Rokan Hulu, 2 unit di Indragiri Hulu, 3 unit di Pelalawan, 3 unit di Siak dan kabupaten Kampar sebanyak 4 unit,” terang Joko.

Selain itu, Joko juga mengutarakan suatu pendapatnya tentang bencana ini. Pendapat tersebut berupa harapan untuk dibentuknya suatu badan khusus guna menanggulangi kasus kebakaran hutan yang terjadi setiap tahunnya.

“untuk kebakaran hutan ini diharapakn dibentuknya badan khusus, karena setiap tahun kebakaran kayak gini terjadi setiap tahunnya,” tutur Joko.

Kepedulian GAPKI terhadap kebakaran hutan diharapkan secara signifikan dapat membantu proses pemadaman api di beberapa titik api.




Eropa Kampanye Hitam CPO Lokal
                                                                                                                      Foto : Istimewa


Dian Yuniarni

Jakarta, AGROFARM - Sudah Hampir setahun Eropa mencekal produk CPO dan Biodiesel Indonesia.  Mereka menuding, CPO Indonesia tidak ramah terhadap lingkungan dan kesehatan. Untuk itu Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) menuntut pemerintah melakukan perlawanan terhadap kampanye negatif yang dilakukan Eropa terhadap Crude Palm Oil (CPO) Indonesia untuk biodiesel. Mereka siap memboikot produk asal benua biru tersebut.

Untuk menyampaikan aspirasi itu, sejumlah pengurus Apkasindo menyambangi Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag) di Jalan Ridwan Rais, Jakarta Pusat. Sekjen Apkasindo Asmar Arsyad menegaskan, tuduhan Eropa terhadap produk CPO Indonesia sama sekali tidak benar. Oleh sebab itu, pihaknya berencana melakukan perlawanan.

“Kita tidak mau mereka (Uni Eropa) mencekal CPO untuk biodisel kita di Uni Eropa. Ini persaingaan tidak sehat. Anggota kita 20 juta orang dan semua hidup dari kelapa sawit. Kalau ini dimatikan, Eropa jelas tidak pro terhadap rakyat,” tegas Asmar kepada wartawan di Kantor Menteri Perdagangan Gita Wirjawan.

Eropa menuduh harga minyak sawit mentah atau CPO asal Indonesia lebih murah karena mendapatkan subsidi dari pemerintah. 


Untuk menyampaikan aspirasi itu, sejumlah pengurus Apkasindo menyambangi Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag) di Jalan Ridwan Rais, Jakarta Pusat. Sekjen Apkasindo Asmar Arsyad menegaskan, tuduhan Eropa terhadap produk CPO Indonesia sama sekali tidak benar. Oleh sebab itu, pihaknya berencana melakukan perlawanan.

“Kita tidak mau mereka (Uni Eropa) mencekal CPO untuk biodisel kita di Uni Eropa. Ini persaingaan tidak sehat. Anggota kita 20 juta orang dan semua hidup dari kelapa sawit. Kalau ini dimatikan, Eropa jelas tidak pro terhadap rakyat,” tegas Asmar kepada wartawan di Kantor Menteri Perdagangan Gita Wirjawan.
Eropa menuduh harga minyak sawit mentah atau CPO asal Indonesia lebih murah karena mendapatkan subsidi dari pemerintah. Ini dibantah Asmar. Menurutnya, para petani sawit tidak pernah dapat subsidi.

Belum pulihnya krisis ekonomi di Eropa dan  Amerika, membuat perang dagang antar negara semakin memanas.  Begitu juga dengan komoditas ekspor andalan Indonesia, kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO). 

Seperti diketahui, Eropa merupakan pasar utama CPO Indonesia. Namun, perdagangan CPO sudah satu tahun lebih mengalami masalah. Penyebabnya, kampanye negatif sejumlah NGO atau LSM di Eropa terhadap produk CPO Indonesia. Mereka menuding, CPO Indonesia tidak ramah terhadap lingkungan dan kesehatan.









Ekspor CPO Terus Melorot

                                                                                                                   AgroFarm/Bimo


Beledug Bantolo

Jakarta, AGROFARM - Ekspor minyak sawit mentah (CPO) kuartal I 2013 melorot. Penurunan ini terjadi sejak Januari, dari 2,05 juta ton menjadi 1,92 juta ton atau turun sebesar 14%. Ini selain akibat produksi, juga melemahnya permintaan CPO dari China. Pemerintah harus me-review bea keluar (BK) CPO dan meningkatkan penggunaan biodiesel di dalam negeri.

Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Fadhil Hasan mengatakan, realisasi ekspor CPO Indonesia anjlok sepanjang kuartal pertama 2013. Penurunan ekspor disebabkan lesunya pasar dan produksi di awal tahun ini.

Fadhil menambahkan, pada triwulan pertama tahun 2013 pasar minyak sawit mentah (CPO) dan turunannya belum bergairah dan harga CPO juga masih pada tingkat volatilitas tinggi dengan kisaran USD 810 hingga USD 885 per metrik ton. Kendati, lanjutnya, pada Februari harga CPO mulai merangkak naik dan menunjukkan perbaikan dengan kisaran USD 835-USD 885 per metrik ton. “Maret harga bertahan di kisaran USD 835-USD 870 per metrik ton,” ujar Fadhil.

Berdasarkan data GAPKI, ekspor CPO dan turunannya pada bulan Maret ini sebesar 1,7 juta ton terus mengalami penurunan sejak Januari, yaitu dari 2,05 juta ton menjadi 1,92 juta ton di Februari 2013. Atau turun sebesar 14% sejak Januari.

“Hal ini juga disebabkan oleh kecenderungan turunnya produksi pada triwulan pertama tahun ini. Yang harus menjadi perhatian, di saat volume ekspor terus melorot, harga di pasar internasional juga belum menunjukkan trend kenaikan yang signifikan,” kata Fadhil.


Fadhil mengatakan, negara tujuan ekspor CPO dan turunannya masih didominasi oleh India dengan volume mencapai 779 ribu ton atau 38% dari total keseluruhan ekspor CPO Indonesia pada bulan Januari 2013. Pada bulan Februari permintaan CPO India melorot menjadi 653 ribu ton atau sekitar 34% dari total volume ekspor. “Sementara pada Maret ekspor ke negara Bollywood ini anjlok mencapai 416 ribu ton atau 24.4% dari keseluruhan ekspor CPO Indonesia,”  tukasnya.








Produksi Benih Sawit Turun

                                                                                      Foto : perkebunan.kaltimprov.go.id


Beledug Bantolo

Jakarta, AGROFARM - Produksi benih kelapa sawit tahun ini sebesar 174 juta kecambah. Turun satu juta kecambah dibanding tahun 2012 yang mencapai 175 juta kecambah. Ini akibat lahan mulai terbatas dan perusahaan sawit sulit melakukan ekspansi perkebunan sawitnya.

Direktur Tanaman Tahunan Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) Hendrajat Natawijaya di Jakarta, Senin, mengatakan, salah satu penyebab turunnya produksi benih kelapa sawit tahun ini karena melambatnya ekspansi perkebunan kelapa sawit.

“Tahun lalu, rencana produksi 175 juta kecambah. Jadi tahun ini ada penurunan sekitar 1 juta kecambah dari tahun kemarin. Penurunan ini akibat produksi banyak hingga akhir tahun lalu, dan karena ada yang tidak laku selanjutnya dibakar. Indikasi lahan terbatas untuk mengembangkan sawit,” ujar Hendrajat.

Lambannya kemampuan perusahaan sawit untuk memperluas arealnya juga berdampak terhadap penyerapan benih sawit."Tahun ini produksi diperkirakan lebih rendah satu juta kecambah dari tahun lalu," katanya.


Menurutnya, ada indikasi pelaku usaha perkebunan sawit kini mencari lahan ke Afrika, Kamerun, dan Liberia karena mereka berpikir lahan di Indonesia sudah terbatas.





Indonesia Konsumen CPO Terbesar Dunia

                                                                                                                 Foto : ptpn6.com


Beledug Bantolo

Jakarta AGROFARM - Indonesia berpotensi menjadi negara pengkonsumsi CPO terbesar di dunia. Itu karena negara ini penghasil minyak sawit mentah (CPO) terbesar di dunia. Industri hilir yang terus meningkat akan menggeser India.

Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia, Derom Bangun mengatakan, tahun ini Indonesia akan menjadi konsumen minyak sawit terbesar di dunia dengan menghabiskan CPO sekitar 9,2 juta ton. Menggeser posisi India yang kini di urutan pertama. Itu akibat dari meningkatnya industri hilir sawit seperti biodiesel dan oleokimia yang menyerap jutaan CPO dan palm kernel oil (PKO) sebagai bahan baku.

“Indonesia bisa menjadi negara konsumen CPO terbesar. Itu tergantung dari kebijakan mandatory biodiesel sebesar 7,5 persen atau sebanyak 1,15 juta ton untuk digunakan di dalam negeri,” ujarnya.  Derom berharap, ini untuk mendukung pemakaian CPO di dalam negeri sekitar 9 juta ton.


Derom memperkirakan, tahun 2013 produksi sawit mencapai 28 juta ton naik dari tahun lalu hanya 25,7 juta ton. Dengan konsumsi  untuk dalam negeri sebanyak 9,2 juta ton dan sisanya 19 juta ton akan diekspor ke berbagai negara terutama China, India dan Uni Eropa. Penyerapan pasar domestik sebesar 5,7 juta ton untuk bahan makanan dan 3,5 juta ton untuk industri. 

KEHUTANAN

Tidak Ada Insentif, SVLK  Bebani APHI  

                                                                                                                    Foto : hijauku.com


Beledug Bantolo

Jakarta, AGROFARM - Pelaku usaha kehutanan keberatan dengan pemberlakuan Sistem verifikasi legalitas kayu (SVLK). Itu karena tidak memperoleh insentif harga. Bisa terjadi jika permintaan tinggi, tapi itu sulit terja karena pasokan kayu minim akibat diberlakukannya Europe Union Timber Regulations (EUTR).

Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Purwadi Soeprihanto mengungkapkan, pelaku usaha kehutanan tidak memperoleh insentif dari kebijakan SVLK karena yang menikmati adalah pihak industri.

Dia menambahkan, pelaku tidak memperoleh benefit dari SVLK. Pihaknya mendukung SVLk karena ingin meperbaiki tata kelola hutan, yakni menghapus stigma illegal logging. Kayu bisa diekspor jika telah memperoleh sertifikat dan tidak ada lagi ekspor dari kayu yang berasal dari illegal logging.

Menurutnya, sistem verifikasi legalitas kayu (SVLK) ini wajib.  Namun ini menjadi beban tambahan. Makanya dalam konteks SVLK kita dukung. Yang harus dilakukan sekarang adalah bagaimana meyakinkan publik untuk mengekspor kayu keluar tanpa adanya hambatan lagi,” tuturnya

PERKEBUNAN

SE Ciptakan Kopi & Kakao Unggul

                                                                                              Foto : knappp.ristek.go.id


Irsa Pitri

Jakarta, AGROFARM - Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka) mengakui kesulitan dalam  pengembangan bibit unggul untuk tanaman kopi dan kakao. Namun, semua itu berubah setelah mencoba sebuah sistem bernama Somatic Embryogenesis (SE). Somatic Embryogenesis sendiri adalah sistem yang bertujuan untuk meningkatkan produksi bibit dalam skala yang besar.

Menurut Direktur Puslitkoka, DR. Ir. Teguh Wahyudi, M.Eng, Indonesia memiliki banyak jenis kopi unggulan yang produksinya masih terbilang kecil.  Sistem ini akan berguna memunculkan kopi unggulan di Indonesia. "Walaupun  Teknologi ini  baru digunakan, kami memiliki rasa percaya diri terhadap sistem ini karena mampu meningkatkan produksi bibit secara signifikan. Sistem ini juga telah memberikan kami solusi untuk mengembang-biakkan bibit unggul dari tanaman kopi serta kakao," jelas Teguh.

Sistem ini kata Teguh, memiliki keunggulan diantaranya mampu mempertahankan sifat dari sebuah bibit unggul, dan mengembangbiakkannya dengan kapasitas yang lebih tinggi. Khusus untuk kakao, salah satu contoh perbedaan bibit yang sangat mencolok antara yang menggunakan Somatic Embryogenesis  dan asal sambung, adalah dengan bibit SE akan tumbuh batang terlebih dahulu baru menyusul cabangnya.




Digelontor Vietnam Harga Karet Anjlok

                                                                                                              Foto : liputanbisnis.com                  

Beledug Bantolo

Jakarta, AGROFARM - Hasil International Tripartite Rubber Council (ITRC) tidak efektif. Kerjasama tiga negara,  yakni Indonesia, Thailand, dan Malaysia yang sepakat mengurangi produksi dan volume ekspor karet itu tidak sesuai harapan. Harga karet di pasar internasional yang lesu karena permintaan turun, tidak mampu direm. Itu karena Vietnam menggelontor produksinya.


                                   Foto : esdm.seruu.com
Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan mengungkapkan, perkembnagan kerjasama International Tripartite Rubber Council (ITRC) tidak sesuai harapan pemerintah. Keinginan awal bisa mengendalikan volume produksi dan ekspor karet ketiga negara itu tidak tercapai. “Padahal yang diharapkan, dengan pengendalian ekspor, bisa mendongkrak harga karet dunia,” ujar Rusman.

Tapi ternyata ITRC tidak efektif dalam mempengaruhi Vietnam yang sesungguhnya sekarang sudah menjadi negara produsen tiga besar dunia mengalahkan Malaysia. Vietnam tidak mau masuk ITRC. Ketika ketiga negara mengendalikan harga karet, Vietnam malah mengisi pasar. “Jadi suplai karet dunia tetap tinggi,” tandasnya.


Kata Rusman, ini momentum untuk melakukan replanting karet. Indonesia tidak perlu menggenjot produksi. Saatnya tepat  untuk peremajaan pohon karet. Ada Gerakan Nasional Karet dari Kementerian Pertanian untuk meremajakan pohon karet rakyat. 

Kamis, 06 Juni 2013

Rabu, 05 Juni 2013

SUSUNAN REDAKSI



PEMIMPIN UMUM
Rubiyanto

WAKIL PEMIMPIN UMUM
Sabrun Jamil

PEMIMPIN REDAKSI
Djoko Su'ud Sukahar

DIREKTUR KEUANGAN & GENERAL AFFAIR
Artika Prianti

DIREKTUR MARKETING
M. Ashim Islam

DEWAN REDAKSI
Rubiyanto
Sabrun Jamil
Djoko Su'ud Sukahar

STAFF REDAKSI
Beledug Bantolo
Dian Yuniarni
Irsa Pitri
Iin Achmad
Maliqul Malik

FOTOGRAFI & RISET FOTO
Bimo Hariyadi

DESAIN GRAFIS
Allamandha

INFORMASI & TEKNOLOGI
Achmad Subhan

ACCOUNT EXECUTIVE
Ocha Witnesteka Miela Putra

TELE MARKETING
Aida Chouirman

MANAJER DISTRIBUSI & SIRKULASI
Achmad Subhan

STAFF DISTRIBUSI & SIRKULASI
Rudi Kamaludin
Vidra
Yanto

KEUANGAN
Karyono

UMUM
Yasin



PENERBIT :
PT MULTIMEDIA INTERNETINDO


ALAMAT REDAKSI : 
Jl. Pengadegan Timur Raya No.22
Pengadegan, Pancoran
Jakarta Selatan 12770
Telp. / Fax 62-21 7997960
Email redaksiagrofarm@yahoo.com


ALAMAT MARKETING :
Jl. Sungai Sambas VI No.1
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Telp. 62-21 7229318
Fax 62-21 7229317
Email marketingagrofarm@gmail.com


No. Rekening
124 000 555 9084
a/n PT MULTIMEDIA INTERNETINDO
Bank Mandiri Cabang Tebet