foto: ocha |
Palmex kelima digelar di Kota Medan. Ini merupakan satu-satunya pameran industri kelapa sawit yang mengumpulkan industri hulu hingga hilir serta industry pendukungnya. Acara yang diselenggarakan di Hotel Santika Dyandra pada 2-4 Oktober 2013 lalu.
Susan Tricia,
Direktur Utama PT Fireworks Indonesia memaparkan, tujuan dari pameran ini untuk
menampilkan perkembangan teknologi terbaru industri pengolahan sawit. Dan
pameran itu digelar di Medan, Sumatera Utara, karena daerah ini merupakan pusat
perkebunan sawit dan pabrik pengolahan minyak sawit. Daerah ini dianggap tepat
dijadikan tempat penyelenggaraan pameran Palmex.“Sebanyak 90
peserta pameran yang berasal dari tujuh negara di dunia menampilkan teknologi
dan peralatan baru di industri sawit. Tujuh Negara tersebut diantaranya
Singapura, Malaysia, Jerman, India dan China,” katanya pada acara pembukaan The
5th Edition of Palmex Indonesia 2013.
Susan
menambahkan, para peserta memamerkan berbagai macam teknologi, produk dan
solusi terbaru yang diperlukan untuk pengolahan sawit. Berbagai teknologi itu
mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja industri sawit serta ramah lingkungan.
Salah satunya
mesin terbaru dari Heavy Duty High Capacity EFB Press yang dipamerkan YKL
Engineering Group . Alat ini mampu memeras biji sawit dengan maksimal, sehingga
tidak ada minyak sawit yang terbuang.
Selain itu,
sederetan perusahaan besar seperti Krisbow Indonesia, PT Pupuk Kujang, Jebsen
and Jessen dan Kimberly Clark. Sedangkan beberapa brand yang akan diwakilkan
antara lain Brevini, Krisbow, LG
Industrial System, Fuji Electric, Siemens, Grundfos dan Renold.
Animo industri
kelapa sawit terhadap pameran ini terus meningkat dari tahun ke tahun, juga
termasuk pengunjung ke pameran ini. “Kami optimis tahun ini target penjualan dari
transaksi selama tiga hari ini bias mencapai USD 10 juta tercapai. Kendati turun
50% dibandingkan tahun lalu yang mencapai USD 20 juta,” katanya. Susan
mengungkapkan, penurunan ini lantaran lesunya industri sawit akibat melemahnya
harga minyak sawit mentah (CPO) dunia. Harga CPO saat ini berkisar USD 815 per
ton. Untuk pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat tidak
banyak berpengaruh. Sebab melorotnya harga CPO itu sudah terjadi pada awal
tahun ini.
Selain
memanerkan produk dan teknologi terkini industri sawit, Palmex Indonesia juga
merupakan event yang tepat bagi purchaser dan engineering untuk
membeli dan mengganti mesin lama menjadi mesin baru. Mengupdate wawasan
terhadap teknologi terbaru yang mampu meningkatkan kinerja, serta menjalin
hubungan bisnis dengan sesama pelaku bisnis industry sawit. beledug
bantolo
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar