foto: bimo |
Inti
dari kegiatan ini adalah mengajak dan mengedukasi masyarakat untuk meningkatkan
konsumsi buah dan sayur dari Indonesia.
Kegiatan ini diikutioleh Dinas Pertanian dari provinsi, kabupaten, dan kota
se-Indonesia,menampilkan 180 stan dengan 169 varietas unggulan hortikultura.
Sedang 11 lainnya merupakan bursa tanaman dan produk pendukung hortikultura.
Menteri
Pertanian Suswono saat pembukaan acara ini mengatakan, kegiatan ini merupakan
salah satu kegiatan, yang tujuannya menarik keinginan berinvestasi. Dengan event
ini diharapkan masyarakat dapat berperan dan mendukung peningkatan pendapatan
per kapita. Selain mengurangi konsumsi karbohidrat dengan meningkatkan
hortikultura, sayur-sayuran, buah-buahan dan florikultur untuk menjadi gaya
hidup.
“Event
ini menjadi peluang pasar yang semakin terbuka terutama di domestik. Untuk
importasi kami membuka diri khususnya hortikultura yang tidak bisa dihasilkan di Indonesia. Dan yang datang
adalah buah dan sayur yang sehat, bukan yang asal murah,” terang Suswono.
Suswono
mengatakan, jika produk hortikultura nasional kualitasnya jauh lebih baik
daripada impor, yang selama ini prosentase buah impor tidak lebih dari 10
persen dibanding buah lokal.
Namun
yang terlihat justru seolah-olah buah impor membanjiri pasaran karena buah itu
tersedia di pasar modern, sementara buah lokal sangat banyak di pasar-pasar
tradisional. “Mengingat potensi ini sangat besar, layak menjadi industri yang
bisa dikembangkan bersama,” papar Suswono.
Gubernur
Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, kebijakan pengaturan atau pembatasan impor hortikultura
seperti buah dan sayur harus dibarengi dengan langkah nyata di lapangan, karena
jika tidak, akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat. “Untuk meningkatkan produksi
hortikultura, Yogyakarta banyak memiliki tenaga ahli pertanian, sehingga bisa
membantu perkembangan hortikultura di Yogyakarta,” terang
Sultan.
Sultan
juga menambahkan, pemerintah perlu segera mewujudkan pembiayaan bagi petani
hortikultura, dan skema pembayaran bagi pelaku usaha retail dan supermarket
kepada para petani secara cepat. Dengan itu, menurut Sultan, agar petani bisa menghasilkan
produksi yang maksimal. “Dengan begitu petani bisa bekerja maksimal untuk
mengelola lahannya, dan kesejahteraannya bisa meningkat,” terang Sultan.
Sementara
itu Dirjen Hortikultura Kementerian
Pertanian Hasanuddin Ibrahim selaku ketua penyelenggara berharap hortikultura
Indonesia dapat berperan mendukung terwujudnya
sasaran Indonesia sehat 2020. Sesuai dari
pameran ini yaitu “Hortikultura Nusantara sebagai Gaya Hidup Sehat” atau “Indonesian Horticulture, A Healthy Lifestyle”
ujar Ibrahim.
Tema
ini mengajak masyarakat untuk mengenal, memahami, meningkatkan investasi dan
konsumsi buah, sayur, produk biofarmaka dan aneka florikultura yang saat ini
masih di bawah tingkat konsumsi rata-rata masyarakat dunia. Dengan event ini
Ibrahim berharap akan segera terwujud masyarakat yang lebih sehat dan
sejahtera. Bimo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar